Doa Melihat Bulan Sabit, yakni do’a yang diucapkan ketika melihat bulan sabit di awal bulan.
اللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
“Allah Mahabesar. Ya Allah, tampakkan bulan sabit, (hilal) itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan, dan Islam serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau sukai dan ridhai) Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ad-Darimi)
Shahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma.
Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melihat bulan sabit berucap….”
Bulan sabit ada di malam pertama, kedua, dan ketiga kemudian setelah itu menjadi bulan. Disebut bulan sabit (hilal) karena orang-orang mengangkat suara mereka ketika menyampaikan berita tentang keberadaannya. Dari kata ihlal yang artinya meninggikan suara.
Ungkapan أَهِلَّهُ ‘tampakkan bulan sabit (hilal), dengan kata lain, terbitkan dia dan perlihatkan kepada kami. Artinya, jadikan pandangan kami kepadanya bersamaan dengan ke-amanan dan keimanan.
Ungkapan بِاْلأَمْنِ ‘dengan membawa aman’, dengan kata lain, berbarengan dengan rasa aman dari berbagai macam bencana dan musibah.
Ungkapan بَالإِيْمَانِ ‘dengan membawa keimanan’, dengan kata lain, dengan kekokohan iman di dalamnya.
Ungkapan وَالسَّلاَمَةِ ‘dan dengan membawa keselamatan’, dengan kata lain, keselamatan dari berbagai macam bencana dunia dan agama.
Ungkapan وَرَبُّكَ ‘dan Tuhanmu’ adalah ucapan yang ditujukan kepada bulan sabit yang sedang muncul. Ini adalah isyarat untuk menjauhkan Sang Pencipta dari campur tangan sesuatu yang lain ketika mencipta.
EmoticonEmoticon